Postingan

Seduhan Teh untuk Negri Ku

Gambar
Hallo Sobat... Aku ingin menceritakan sesuatu padamu Tidak ada Metafora atau Hiperbola Inilah rasa yang ku alami Sesuatu yang nyata... Sobat... Betapa ragam nya negeri ku Bahkan sangat unik Ku yakin, tidak ada di negeri mu Ini sangat indah Sobat... Biar ku perjelas Sesuatu yang tak kau miliki di negri mu Cendrawasih, Komodo, Kelimutu, Borobudur Begitu ragam dan uniknya negri ku Adakah di negri mu? Sobat... Banyaknya suku, pulau, dan bahasa yang kami punya Silahkan di buktikan saja lewat mesin pencari Namun, ada satu yang ku keluhkan Yaitu, Para ELIT BERKURSI EMPUK Sobat... Penguasa di negri ku beranekaragam Dulu, betapa kami sangat menghargai mereka Sekarang, bagaikan ajang berkompetisi mengenai Sang Benar Ku yakin tak ada di negri mu, Sob... Sobat... Hampir ku menutup mata Seakan ku malu terhadap negri ku Aku minoritas dalam kungkungan mayoritas Bak pedang yang siap menggerogoti leher ku Sobat.... Masih adakah tempat di negri mu? Dapatkah ak

Mystery Shy

Gambar
Halo Kamu-Yang-Malu Bagaimana keadaanmu? Aku sangat ingin melihat wajahmu Tapi, sifat malu mu itu Yang selalu bersembunyi Namun, ku menyukaimu panggung mu Sang Penyusun Skenario yang cerdik Sang Penata Suara yang sangat menggema Sang Sutradara yang sangat telaten Serta Produser yang sungguh berwibawa Semuanya telah tersedia di panggung mu Pemilihan aktor-aktor politik yang sangat cerdas Penyusun naskah isu yang sudah diperhitungkan dengan matang Aku suka dengan sifat kamu yang sangat teliti Bahkan hal yang tak terpikirkan oleh khalayak kamu buat Hampir ku tak sadar Bahwa pertunjukkan drama mu telah dimulai Aku juga tak sadar bahwa sudah ada beberapa episode berjalan Dan sekarang episode politik tengah kamu mainkan Ku tak tau, berapa durasi episode ini? Halo Kamu-Yang-Malu Aku suka cara kamu bermain saat ini Aku tak sabar menunggu episode selanjutnya Dan ku tak sabar bagaimana akhir dari drama ini Semoga para aktor mendapatkan penghargaan nantinya Dan

Refleksi Sang Negri

Gambar
Agama... Jika ada isi atau hal apapun yang ingin dibahas dan berkaitan dengan agama, lebih baik dibicarakan saja di dalam ruangan tertutup.. Dan bila perlu.. Bisik saja... Supaya tidak ada orang yang mendengar.. Karena banyak orang akan salah menafsirkan dengan apa yang dibicarakan.. Maksud hati baik... Namun, yang orang lain dengar tidak pernah memahami maksudnya seperti apa,,, eh.. lebih parah lagi, (sebagian) orang tidak mau mendengar penjelasan atau maksud dari perkataan tersebut.. "Minta Maaf" (?) Halah.... Itu hanyalah mitos saja bung... Maka akan sampai pada suatu pertanyaan "Apakah "SANG-PENCARI-KEBENARAN" harus sujud minta ampun dibawah kaki "SANG (Katanya) KEBENARAN"? Disinilah sekelompok tikus berdasi mulai memainkan perannya dengan memberikan dalih-dalih kekuasaan beserta undang-undang yang dibuat.. BAHKAN.. Jika suara siapa saja yang paling banyak dan paling kencang, dialah yang akan menjadi pemenangnya... Tidak

Di Hari Ulang Tahun

Ketika itu pada 18 AGUSTUS 1997... Ini bukan soal bagaimana sejarah negara atau dunia pada saat itu.. Ini adalah suatu tulisan dari LEO JUNIOR yang sudah tidak sabar melihat kondisi dan situasi negara dan dunia yang dimulai pada saat itu.. Ini kisah singkatnya.......... Tidak terpikirkan dan bahkan tidak teringat sedikitpun akan kisah 20 tahun yang lalu, tepatnya di tanggal 18 AGUSTUS 1997.. Hanya bisa mendengarkan kisahnya saja dari pengalaman kedua oranv SAGITARIUS dan LEO yang begitu istimewa baginya.. Menurut kisah, tepatnya pada pukul 20.05 WITA di salah satu RS, LEO melahirkan anak ketiganya setelah ARIES dan AQUARIUS... Dialah LEO JUNIOR. Sang LEO Jr hanya bisa melihat fotonya yang dipangku bersama kedua orang yang istimewa dan kedua saudaranya.. Entah bagaimana suasana pada saat itu, LEO Jr bisa melihat ungkapan cerita dari kedua orang yang istimewa dan bisa menebak bahwa hari itu begitu spesial bagi mereka berdua dan kedua saudaranya.. Ceritanya pun berlanjut... Sang

Kumpulan Puisi_Karya Agriyan Reksy Manafe

Puisi        : ARTI KEHIDUPAN Bisakah aku hidup seperti bunga bakung di ladang, yang tidak pernah mengeluh untuk mendapatkan air ? Bisakah aku hidup seperti burung-burung di udara, yang tidak pernah mengeluh untuk mencari makan ? Dan... Bisakah aku hidup seorang diri ? Andaikan aku harus memilih, antara kehidupan dan kematian. Andaikan aku harus memilih, antara cinta dan keputusasaan. Dan... Andaikan aku harus memilih, antara pengharapan dan kesengsaraan. Aku hidup di dunia, bukan karena aku mau. Aku hidup di dunia ini juga, tidak dengan paksaan. Aku hidup di dunia ini, karena Tuhan yang meminta, untuk mengubah dunia ini menjadi berarti. Puisi : SURAT SANG PENCIPTA Tidak tahukah kamu, kalau Aku menangis memikirin kamu ? Tidak tahukah kamu, kalau Aku marah tetapi tidak meninggalkanmu ? Dan, tidak tahukah kamu, kalau Aku selalu di sisimu ?                                                                            Kamu telah memb