Refleksi Sang Negri

Agama...
Jika ada isi atau hal apapun yang ingin dibahas dan berkaitan dengan agama, lebih baik dibicarakan saja di dalam ruangan tertutup..
Dan bila perlu..
Bisik saja...
Supaya tidak ada orang yang mendengar..
Karena banyak orang akan salah menafsirkan dengan apa yang dibicarakan..

Maksud hati baik...
Namun, yang orang lain dengar tidak pernah memahami maksudnya seperti apa,,,

eh..
lebih parah lagi, (sebagian) orang tidak mau mendengar penjelasan atau maksud dari perkataan tersebut..
"Minta Maaf" (?)
Halah....
Itu hanyalah mitos saja bung...
Maka akan sampai pada suatu pertanyaan
"Apakah "SANG-PENCARI-KEBENARAN" harus sujud minta ampun dibawah kaki "SANG (Katanya) KEBENARAN"?

Disinilah sekelompok tikus berdasi mulai memainkan perannya dengan memberikan dalih-dalih kekuasaan beserta undang-undang yang dibuat..

BAHKAN..

Jika suara siapa saja yang paling banyak dan paling kencang, dialah yang akan menjadi pemenangnya...
Tidak lagi berpegang pada dasar hukum...

BISA JADI...

Segala dasar hukum mereka pakai namun para tikus berdasi mulai memutarbalikkan tafsirannya karena berbagai macam kepentingan...

APA INTINYA Bungg??
1. Kekuasaan
2. Kekuasaan
3. Kekuasaan

DAN HASILNYA????

UANGGG......

Bahkan saya sangat penasaran, bagaimana pendapat mereka yang tak ber-TUHAN sejak semula (ATEIS)?
Mungkin saja sedang senyum-senyum sendiri atau sedang tertawa terbahak-bahak....

Saya sangat membayangkan, bagaimana jika situasi yang ada dibuat seperti ini:
1. Seandainya semua umat beragama duduk berkumpul lalu mulai berbicara mengenai ajaran-ajaran dan saling berbagi pengalaman hidup.
2. Seandainya jika ada seseorang yang berbuat kesalahan mengenai suatu agama, namun yang merasa "tersakiti" memanggil orang tersebut, berbicara baik-baik, memahami akan maksudnya, dan memberikan penjelasan.
3. Seandainya agama A ketika sedang menyelenggarakan hari keagamaannya di suatu lapangan terbuka dengan bebas dan agama B yang membantu menjaga keamanan dan ketertiban.
4. Seandainya dalam suatu permasalahan apapun tidak membawakan agama menjadi salah satu faktor masalah.
5. Seandainya penghakiman dapat berjalan sesuai dasar hukum tanpa melihat hal-hal lainnya.
6. Seandainya . . . . . .
7. Seandainya . . . . . .
DAN SEANDAINYA...
Hey bung.... bukankah akan terasa indah dan damai?

Sudahlah...
Bahkan hal-hal seperti ini sudah dibicarakan oleh banyak orang
Hanya SANG PEMBERONTAK saja yang tidak ingin menanggapi dan memikirkan hal seperti ini..
Tinggal SANG PENCARI KEBENARAN melihat dan menertawakan ketika dalang dan boneka dipertunjukkan dalam panggung teater...

16 November 2018