CERPEN: Antara Masalah dan Kebersamaan "Penulis - Agriyan Reksy Manafe"
CERPEN
ANTARA MASALAH DAN KEBERSAMAAN
Hidup.....
Selalu saja ada masalah dan rintangan
yang biasanya menghalangi kita untuk berbuat sesuatu. Terkadang masalah datang
silih berganti. Dan jika masalah telah datang, kita tidak bisa menunda masalah
itu apalagi membiarkannya lewat begitu saja. Mau tidak mau, harus kita hadapi.
Seperti seorang prajurit yang akan mengalahkan seorang pendekar di
tengah-tengah peperangan. Dan pastinya, seorang prajurit tersebut akan membuat
strategi dan mencari kelemahan dari seorang pendekar. Prajurit itu juga tidak
akan bisa membuat strategi seorang diri. Aku pernah dengar istilah bahwa
manusia adalah makhluk sosial. Saling membutuhkan satu sama lain. Prajurit juga
manusia kan? Dan aku berani bertaruh, seorang prajurit itu akan meminta bantuan
kepada keluarga, sahabat-sahabatnya atau yang lainnya untuk mencari, strategi
apa yang dapat mengalahkan pendekar tersebut. Dan mencari seseorang untuk dapat
mengetahui kelemahan dari pendekar itu. Harry Potter dalam mengalahkan Lord
Voldemort, masih membutuhkan Hermione dan Ron untuk bisa mengalahkannya. Akan
tetapi, terkadang setiap orang dalam menyelesaikan sebuah masalah, ia pasti
akan memikirkan, apakah masalah itu akan berdampak bagi dirinya sendiri atau
bahkan masalah itu akan berdampak bagi semua orang? Menurutku, kalau bagi
dirinya saja, ia akan mencari jalan keluar dan pastinya akan ada satu atau dua
orang yang akan membantunya melewati masalah itu. Dan jika masalah itu memiliki
dampak bagi semua orang, pastinya salah satu dari mereka atau bahkan orang yang
membuat masalah itu akan rela berkorban atau memilih untuk mengundurkan dirinya
demi kebaikan orang lain.
---*******---
Rendra Augustin, salah seorang
mahasiswa yang memiliki mimpi sewaktu masih kecil sampai ia telah tamat dari
Sekolah Menengah Atas (SMA) yaitu ingin menjadi seorang Dokter. Mimpinya untuk
menjadi seorang Dokter tidak pernah tergantikan dengan yang lainnya. Walaupun,
banyak sekali penawaran kuliah dan beasiswa untuknya, tapi ia tidak pernah
tergiur. Karena penawaran kuliah dan beasiswa untuknya bukanlah sekolah
kedokteran. Dia tamat SMA dengan predikat sebagai siswa berprestasi dengan umur
yang masih terbilang cukup muda. Dia menamatkan pendidikan dengan usia 16 tahun
dan masuk ke salah satu Perguruan Tinggi Swasta di Kota Kupang. Karena
keinginannya menjadi seorang Dokter, maka ia berusaha untuk mendapatkannya.
Maka masuklah dia di salah satu Universitas yang sangat terkenal di Kota
Kupang.
Dengan penuh
percaya diri, dia mendaftarkan dirinya sebagai calon mahasiswa kedokteran. Dia
tidak memilih jurusan yang lain. Walaupun di Universitas itu membuka
pendaftaran dengan 2 pilihan. Namun, ia tetap percaya diri akan keputusannya.
Waktu tes
tertulis pun diadakan. Semua orang yang mendaftar juga telah menyiapkan diri
mereka masing-masing untuk mengikuti tes itu termasuk Rendra. Di sana, ia
mendapatkan seorang teman lama yang sama-sama juga mendaftar sebagai calon
mahasiswa kedokteran. Namanya Virgin Damayanti. Lulusan dari salah satu sekolah
International di Kota Kupang. Rendra sangat senang karena, disamping dia
mendapatkan teman lamanya, Virgin juga mendapatkan ruangan tes yang sama dengan
ruangan Rendra dan hanya bersebelahan bangku. Mereka berdua pun saling berbagi
pengalaman di dalam kelas sambil menunggu waktu tes tertulis dimulai.
Jam 08.00 WITA, lonceng ujian pun
dimulai. Rendra dan Virgin pun terlihat sangat antusias dalam mengerjakan soal.
Tidak terlihat dari antara mereka berdua yang saling memberikan kunci jawaban,
sampai waktu ujian selesai dan lonceng pun berbunyi. Mereka berdua keluar
dengan wajah yang sangat bahagia. Mungkin, karena soal yang mereka kerjakan itu
sangatlah gampang. Dan mereka berdua yakin, bahwa mereka akan lulus.
Tibalah hari pengumuman ujian. Semua
calon mahasiswa termasuk calon mahasiswa kedokteran tampak gugup. Rendra dan
Virgin juga terlihat kuatir. Disatu sisi mereka tampak yakin bahwa mereka akan
lulus. Disisi lain mereka juga yakin bahwa mereka tidak lulus.
Maka panitia pelaksanaan ujian pun
menempel hasilnya di papan pengumuman. Sebagian orang sangat bahagia karena
mereka lulus. Dan sebagiannya lagi terlihat sangat sedih karena nama mereka
tidak tercantum di papan pengumuman itu. Dengan percaya diri, Rendra dan Virgin
pergi ke papan pengumuman. Rendra sangat bahagia karena namanya tercantum di
nomor urut 5 dari 74 mahasiswa. Sedangkan, Virgin terlihat sedih karena namanya
tidak tercantum. Rendra tidak bisa berbuat apa-apa. Kenyataannya bahwa Virgin
tidak lulus. Membuat Rendra yang tadinya tampak bahagia sekarang terlihat
sedih.
“Kenapa....
kenapa namaku tidak ada Ren... aku sudah berusaha dan sudah belajar semampuku
untuk bisa lulus.... tapi kenapa? Apa yang salah?” kata Virgin. “Sudahlah Gin,
janganlah bersedih lagi... mungkin ini ujian dari Tuhan agar kamu tetap
berusaha dan berusaha lagi” Rendra menguatkan hati Virgin. “Sekarang aku mulai
bingung Rendra... setelah aku tidak lulus, kemana lagi aku harus pergi
sekarang? Orangtuaku pasti akan marah karena aku tidak lulus dan itu pertanda
bahwa aku akan kuliah ke Jogja” kata Virgin sambil menghapus air matanya. “Itu
bagus Virgin. Berarti orangtua kamu masih mendukung supaya kamu masih bisa
bersekolah... kenapa dari waktu itu kamu tidak kesana?” kata Rendra. “Rendra...
dari dulu sampai sekarang, cita-cita ku sebagai seorang dokter.. dan dari dulu
juga aku ingin kuliah di Universitas ini. Aku tidak mau kuliah kemana-mana lagi
selain di tempat ini. Tempat ini sangat cocok buat aku karena disini sangat
sejuk dan halamannya tampak bersih. Aku tidak peduli dengan kampus yang lain.
Walaupun di sana terlihat lebih rapi dari tempat ini, tapi aku tidak ingin
merubah keputusanku.” kata Virgin. “Baiklah kalau itu adalah keputusannmu.
Tapi, sekarang kamu tidak lulus dan pastinya kamu akan daftar lagi tahun depan.
Kira-kira selama 1 tahun ini kamu akan buat apa? Kerja?” tanya Rendra. “Iya, aku
akan kerja. Biar aku bisa meringankan beban orangtuaku dan sambil menunggu
pendaftaran tahun depan.” kata Virgin. “Baiklah aku mendukungmu... Berarti aku
tunggu kamu tahun depan di kampus ini” kata Rendra
Berbagai keputusan telah diambil oleh
Virgin. Dia tidak akan bersekolah ke Jogja walaupun orangtua memaksanya dan
selama satu tahun ini ia akan bekerja untuk meringankan beban orangtuanya.
Rendra pun terlihat sangat senang dan disamping itu ia juga tampak terlihat
sedih bahwa teman lamanya Virgin tidak lulus. Tapi, mereka berdua tetap percaya
bahwa itu semua adalah ujian dari Tuhan dan pasti semuanya akan indah pada
waktunya.
Matahari tidak lagi memunculkan
wujudnya dan menggantikannya dengan bulan dan bintang-bintang. Seperti seorang
kasir yang bergantian shift untuk bekerja. Di kamar, Rendra bertekuk lutut dan
berdoa kepada Tuhan untuk mengucap syukur kepada-Nya karena kelulusannya di
Perguruan Tinggi Swasta. Di samping itu juga ia memohon kepada Tuhan untuk
menguatkan hati temannya Virgin karena ketidaklulusannya ia dalam masuk
Perguruan Tinggi Swasta.
Keesokan harinya sesuai jadwal yang
ditetapkan, Rendra pergi ke kampus untuk mendaftar ulang. Dalam hatinya, dia
ingin melihat lagi namanya di papan pengumuman sambil foto namanya dan menguploadnya
di media sosial. Tapi, di papan itu terlihat aneh dan tidak seperti hari
kemarin. Dia melihat ada penambahan 6 nama untuk Jurusan Kedokteran yang
menjadi 80 orang. Maka, Rendra pun melihat penambahan nama tersebut dan dari
wajahnya, dia tampak terlihat bahagia. Karena, teman lamanya Virgin namanya
tercantum di nomor urut ke-80. Segera Rendra menelepon Virgin untuk datang ke
kampus karena ia dinyatakan lulus. Dalam hitungan menit, Virgin pun sampai.
Awalnya, Virgin tidak percaya, akan tetapi setelah dilihat, bahwa benar namanya
ada. Mereka berdua pun tampak bahagia dan menuju ke loket untuk mendaftar ulang
sesuai ketentuan persyaratan. Selama 2 minggu waktu untuk mendaftar. Virgin pun
mentraktir Rendra untuk makan di kantin karena kelulusannya yang dibilang terlambat.
Tapi, Virgin tidak melihat hal itu. Dia hanya berpikir bahwa dia lulus dan dia
harus meraih gelar Dokter setelah tamat dari kampus ini.
2 minggu telah berlalu dan saatnya
tiba untuk pengumuman Orientasi Pendidikan bagi calon mahasiswa dan mahasiswi
baru. Segala persiapan dan perlengkapan telah diberitahukan. Dan dijadwalkan
bahwa orientasi ini akan berlangsung selama
3 hari di halaman kampus.
Tibalah
harinya untuk memulai Orientasi Pendidikan. Semua mahasiswa /i yang dinyatakan
lulus pun datang tepat waktu sesuai dengan pengumuman. Seperti biasa, ember,
sapu, kain pel, buku tulis, belpoin dengan tas pun sudah menjadi tradisi setiap
tahun. Rambut untuk pria hanya 1 cm. Sedangkan rambut untuk wanita diikat
kepang dua dengan pita. Mereka seperti seorang tentara yang baru masuk dan
seorang anak perempuan kecil yang lugu dan belum tahu tentang model dan tren
yang sedang berkembang saat ini. Baju kemeja putih dan celana kain hitam
panjang bagi pria dan rok hitam bagi wanita sedangkan sepatu fantofel dan dasi
hitam panjang dan dasi kupu-kupu adalah simbol mahasiswa/i baru setiap tahun.
Tugas pun juga. Menulis materi yang diberikan oleh narasumber, nama-nama serta
tanda-tangan dari kakak senior dan surat cinta untuk kakak senior yang kita “sukai”
juga sudah menjadi tugas akhir dalam Orientasi Pendidikan ini.
Dan selama 3
hari, merupakan hari yang sangat melelahkan dan juga hari yang sangat istimewa.
Karena, di sana banyak sekali teman-teman yang bukan saja dari Kota Kupang,
tetapi juga dari berbagai daerah di NTT ini juga datang turut mendaftar di
Perguruan Tinggi Swasta ini. Jadi, selain Rendra berteman dengan Virgin, dia
pun mendapatkan banyak sekali teman pada saat Orientasi Pendidikan itu. Ada
beberapa teman yang sangat ia segani, dan ada juga yang tidak ia segani karena
sombong. Rendra juga sangat menyukai seorang wanita selama Orientasi Pendidikan
itu. Namanya Citra Lestari. Orangnya anggun, cantik, baik, dan terlihat bahwa
ia sangat pintar pada saat ia mengajukan sebuah pertanyaan kepada narasumber
tentang sejarah berdirinya Perguruan Tinggi itu.
Virgin juga
tak kalah sama dengan Rendra. Dia juga memiliki teman yang banyak. Ada yang ia
segani dan ada juga yang tidak ia segani. Ada seorang Pria yang jatuh hati akan
kecantikan dan kepintaran dari Virgin dalam mengemukakan pendapat dari materi
tentang beasiswa. Namanya adalah David Leonard. Dia seorang yang tenang dan
menyukai seorang wanita yang pintar. Dia tidak akan segan-segan memberitahu
perasaannya kepada seseorang yang ia cintai. Dan ia tidak akan mudah jatuh
cinta kalau belum memenuhi syarat yang ia sendiri sudah tetapkan. Virgin adalah
seorang wanita yang berhasil meluluhkan hati David dan memenuhi semua kriteria
yang dia inginkan.
Dan akhirnya,
tiba di malam penutupan Orientasi Pendidikan. Semua orang tampak senang dengan
berakhirnya kegiatan itu. Dan keesokan harinya, semua mahasiswa/i baru, resmi
menjadi mahasiswa di Perguruan Tinggi Swasta itu. Dan mereka pun mulai
mengikuti kuliah walaupun belum terlalu berjalan sebagaimana mestinya. Tapi,
masa Orientasi Pendidikan itu belum berakhir begitu saja. Masih ada Masa
Bimbingan (Mabim) dari setiap fakultas setiap akhir pekan yaitu hari sabtu selama
satu bulan. Dan kegiatan itu yang paling dikhawatirkan oleh masing-masing
orang. Memang tidak terlalu jauh berbeda dengan Orientasi Pendidikan. Tapi,
dalam kegiatan Mabim ini akan lebih ditingkatkan ketegasannya agar setiap
mahasiswa mampu mencari jati dirinya lewat kegiatan itu. Tapi, semua itu akan
terbayarkan pada saat hari terakhir Mabim itu dalam acara Pentas Seni.
Perlengkapannya juga tidak terlalu jauh berbeda dengan perlengkapan Orientasi
Pendidikan.
Kegiatan
tersebut pun dimulai. Dan inilah minggu pertama. Semua mahasiswa dari
masing-masing fakultas berkumpul di fakultas mereka dan disitulah dimulainya
kegiatan itu. Banyak dari antara mereka yang gugup dan sampai jatuh sakit.
Salah
satunya Rendra. Dia sempat pingsan di lapangan karena ia tidak kuat dengan
hukuman yang diberikan kakak seniornya. Sampai-sampai ia dilarikan ke rumah
sakit karena penyakit lamanya kambuh, yaitu asma. Di samping itu juga ia
menderita asam lambung karena setiap pagi ia tidak pernah sarapan. Sehingga
asam lambungnya meningkat dan ia sempat tidak sadarkan diri. Orangtua dari
Rendra pun datang menjenguk bersama Virgin serta 3 orang teman Rendra dan
pacarnya Citra. Mereka begitu khawatir akan kesehatan Rendra. Sehingga dokter
menyarankan bahwa Rendra harus diperiksa di rumah sakit sambil tes darah dan
juga ronseng. Karena, dokter ingin mengetahui apa yang terjadi dengan jantung
Rendra.
Hari mulai
sore dan Virgin, Citra dan ke-3 teman Rendra pun berpamitan pulang. Beberapa
menit kemudian, Rendra sadar dan ia tidak bertemu lagi dengan teman-temannya.
Rendra pun
menjalani pemeriksaan di rumah sakit selama 7 hari. Hari ke-8, dokter memulai
memeriksa darah Rendra serta mengronseng tubuh Rendra dan itu membuatnya tidak
mengikuti kuliah dan juga tidak mengikuti kegiatan Mabim. Dan hasilnya pun
keluar. Bahwa, Rendra harus menjalani operasi jantung di Jogja karena hasil
ronseng mengatakan bahwa jantung Rendra terdapat lubang yang harus segera
operasi. Mendengar perkataan itu, Rendra dan orangtuanya merasa sedih karena
anak mereka semata wayangnya menderita penyakit itu dan harus dioperasi.
Keesokan
harinya, Rendra melihat ayah dan ibunya sedang berbicara di teras kamar rumah
sakit. Setelah beberapa menit kemudian ayah Rendra dan ibunya masuk dan
berbicara kepada Rendra. Bahwa minggu depan tepatnya hari selasa tanggal 11
oktober, ia harus ke Jogja karena dokter sudah memberikan kepada orangtuanya
surat rujukan untuk dioperasi. Dan ayahnya menambahkan lagi bahwa ia harus
segera pindah kuliah ke Jogja karena ayahnya tidak percaya lagi dengan kampus
yang sementara ini Rendra sedang hadapi. Akan tetapi, Rendra tidak mau pindah
karena ia sangat mencintai tempat kuliahnya dan teman-temannya. Namun,
orangtuanya tetap pada pendirian mereka. Dan Rendra juga tetap pada
pendiriannya bahwa ia tidak akan bersekolah di Jogja.
Keesokan
harinya, Virgin datang melihat keadaan Rendra yang masih terbaring di rumah
sakit. Dan berbicara kepadanya tentang kejadian yang mereka hadapi selama Mabim
berlangsung. Dia menyatakan bahwa, Shandy dan teman-temannya, mereka berbicara
tentang kejelekan Rendra di kakak senior. Bahwa Rendra sedang menipu mereka
dengan sakitnya. Dan juga dia mengatakan bahwa kalau ia memang betul dengan
sakitnya, maka pada saat ia kembali nanti dan pingsan, ia akan merepotkan semua
orang dan kegiatan mabim ini tidak akan berjalan sesuai dengan kakak senior
harapkan. Belum cukup sampai situ, kakak senior juga menghukum kita atas
pengakuan yang sudah disampaikan Shandy dan teman-temannya dan hampir semua
teman-teman yang dulunya sayang sama Rendra sekarang mereka tidak lagi
menganggap kamu sebagai teman. Malahan mereka bilang bahwa Rendra adalah teman
yang berpura-pura sakit dan karenanya kami dihukum. Mendengar perkataan itu,
maka Rendra pun menangis. Akan tetapi, Virgin masih selalu ada di samping
Rendra dan menguatkan hati Rendra untuk jangan pikirkan masalah itu. Dia akan
selalu ada buat Rendra walaupun semua orang memusuhi Rendra. Akan tetapi, raut
wajah Rendra terlihat sangat benci dan kecewa atas perlakuan teman-temannya
itu.
Pada tanggal
10 oktober, Rendra memberitahu kepada orangtuanya bahwa ia memutuskan untuk
pindah dan berkuliah di Jogja. Orangtuanya sangat senang akan keputusannya. Dan
keesokan harinya, Virgin mengantar Rendra ke bandara bersama orangtuanya.
Virgin terlihat sangat sedih karena mendengar bahwa Rendra harus pindah ke
Jogja. Rendra menitipkan surat untuknya agar pada saat Pentas Seni, ia mau
untuk Virgin membacanya di depan teman-teman mereka. Dia juga berpesan bahwa ia
memohon maaf karena sudah merepotkan mereka. Dari raut wajah Virgin, terlihat
bahwa ia tidak bisa membiarkan Rendra pergi. Karena baginya bahwa Rendra adalah
salah satu teman yang sangat istimewa, baik dalam keadaan susah maupun dalam
keadaan senang. Akan tetapi, Virgin menerima segala keputusan Rendra dan
membiarkannya untuk pergi operasi dan juga bersekolah di sana. Dengan harapan
bahwa ia dapat sembuh dan menjalani kuliah sebagaimana mestinya.
Hari
terakhir Mabim dan pergelaran pentas seni pun di mulai. Semua orang tampak
sangat antusias dengan bakat-bakat yang akan mereka tunjukan. Dan tibalah
Virgin untuk tampil. Dia menampilkan bakatnya yaitu menyanyi. Dia menyanyikan
lagu dari Jason Mraz berjudul I Won’t Give Up. Semua yang mendengar sangat
menikmati dari penampilan Virgin. Diakhir lagu mereka semua bersorak dan
memberikan tepuk tangan kepada Virgin. Akan tetapi, Virgin masih berdiri di
atas panggung dan meminta kepada panitia untuk memberikannya waktu 5 menit
untuk menyampaikan sesuatu kepada teman-temannya. Dan panitia pun memberikannya
waktu. Dan yang terjadi adalah, ia membuka surat yang diberikan oleh Rendra
sahabatnya sesuai permintaannya waktu itu. Virgin pun membacanya dan isi
suratnya adalah seperti ini:
Untuk
teman-teman yang aku sayangi.....
Bagaimana keadaan kalian pada hari
ini? Aku berharap kalian baik-baik saja karena aku tahu, pasti Tuhan selalu
menyertai kalian dimanapun kalian berada. Apakah kalian menikmati acara Pentas
Seni pada malam hari ini? Pasti itu sangat menyenangkan. hmmmm... jika saja aku
ada, aku pasti akan turut menikmati dan pastinya akan sangat bahagia melihat
kalian semua tampil pada malam hari ini.
Apakah kalian sudah melupakanku? Aku
tahu ini sulit, tapi aku mau kalian dapat menikmati kegiatan Masa Bimbingan ini
sampai akhir, tanpa diganggu dengan penyakit aku. Yang seperti kalian sudah
tahu bahwa aku menderita asam lambung dan ada di bagian jantungku lubang dan
harus segera dioperasi. Aku dirujuk ke rumah sakit umum di Jojga. Karena
peralatan rumah sakit di sini tidak terlalu lengkap. Aku ingin memaksakan tubuh
ku untuk mengikuti kegiatan Mabim itu. Tapi, setelah dipikir-pikir bahwa aku
bisa saja pingsan pada saat aku capek dan itu akan membuat kegiatan ini
tertunda dan sia-sia. Lebih baik aku berobat di rumah sakit dan menjalani
operasi di Jogja. Sebenarnya aku benci rumah sakit, tapi mau bagaimana lagi.
Aku percaya, dari antara kalian merasa
bahwa aku pembawa masalah. Masalah yang sebenarnya tidak ada, malah menjadi ada
karena aku. Aku mohon maaf atas semua ini. Aku rela berkorban demi kalian agar
kalian jangan lagi tertimpa masalah yang membuat diantara kalian sedih dan
kecewa terhadap aku. Aku pindah bukan berarti aku membenci kalian. Aku pindah
karena di samping menjalani operasi, aku ingin menyelematkan kalian dari
masalah. Aku berharap, pada saat aku keluar dari kampus ini, masalah yang
berkaitan dengan aku yang membuat kalian semua juga masuk ke dalamnya menjadi
terbebas dan terselesaikan.
Sekali lagi,
aku mohon maaf kepada kalian semua. Jika ada salah kata atau dalam pergaulan
yang kurang menyenangkan hati kalian, aku secara manusia mohon maaf.
Terimakasih
atas kebaikan kalian kepada aku dan kepada kalian yang sudah membawa dan
menggendongku ke rumah sakit. Aku tidak tahu siapa kalian, karena aku pingsan
dan tak sadarkan diri. Aku tidak punya apa-apa untuk dibalas. Akan tetapi,
biarkanlah Tuhan yang membalasnya menurut kehendak-Nya.
Untuk Citra, terimakasih karena sudah
menjadi pacarku yang baik. Aku tahu kamu sangat pintar. Bantulah orang-orang
yang membutuhkan. Mungkin pada saat aku kembali, kamu sudah bersama dengan
orang lain yang lebih baik daripada aku. Dan aku yakin, kamu akan lebih
bahagia. Dan izinkalah aku untuk membiarkan satu perbuatanku kepadamu di simpan
di hatimu.
Untuk semua terkhususnya Shandy dan
teman-teman. Terimakasih atas masukan yang baik bahwa aku ini sangat
merepotkan. Sekarang aku telah pindah. Jangan lagi engkau memarahiku dan
membenciku lagi. Aku mohon maaf karena telah banyak merepotkanmu dan
teman-temanmu.
Dan untuk Virgin. Terimakasih karena
sudah membacakan surat ini untuk teman-temanku. Aku tidak bisa membalas
kebaikanmu. Akan tetapi, sebagai seorang sahabat, aku selalu mendoakanmu dalam
setiap usahamu. Janganlah engkau menyusulku di sini. Engkau boleh datang kesini
jika engkau sudah berhasil meraih cita-citamu sebagai seorang dokter. Walaupun,
saat pengumuman namamu berada di urutan terakhir yaitu 80, namun percayalah
bahwa kamu pasti akan mendahului mereka dan kamu akan jauh lebih sukses
daripada orang yang dulunya mendahuluimu. Air matamu yang dulu biarlah itu akan
menjadi mutiara di akhir nanti.
Dan untuk kalian semua. Kalian tersisa
79 orang sekarang. Jangan lagi ada yang keluar dari kampus ini. Jika ada yang
ingin keluar dari kampus ini, raihlah dulu gelar sarjana kedokteran barulah
keluar. Itulah permintaanku.
Kita akan bertemu lagi walaupun kalian
sudah melupakanku. Akan tetapi, aku akan selalu mengingat kalian dan selalu
mengenang akan kebaikan kalian. Doaku kiranya menyertai kalian semua.
Salam dariku
ttd
Rendra Augstin
Semua orang
yang mendengarkan surat yang disampaikan oleh Virgin, meneteskan air mata.
Mereka tidak dapat berkata apa-apa. Melainkan hanya tepuk tangan dan nama
Rendra yang disebutkan saja pada malam Pensi itu.
Virgin pun
turun dari panggung itu dan dari raut wajahnya ia terlihat gembira karena
dengan surat dari Rendra, ia berhasil menyadarkan mereka semua bahwa selama ini
Rendra masih mencintai mereka. Dan mereka pun memberikan selamat kepada Virgin
sebagai perwakilan dari Rendra untuk meminta maaf kepada Rendra atas kesalahan
mereka kepadanya.
---*******---
Memang
masalah itu akan datang kepada siapa saja dan kapan saja. Kita tidak pernah
tahu, apakah masalah itu hanya terjadi pada kita saja atau malah melibatkan
orang lain yang tidak bersalah. Akan tetapi, aku tahu dari situlah masalah
dapat mengajari kita tentang arti pentingnya kebersamaan. Kebersamaan mudah
diucapkan tapi sulit untuk dilakukan. Kebersamaan bukan berarti bahwa harus
berpakaian sama, berperilaku sama, dan hoby yang sama. Akan tetapi, kebersamaan
artinya bagaimana kita bisa melewati masalah itu secara bersama-bersama. Yakin
dan percaya dengan keluarga atau sahabat kita merupakan sebuah kunci untuk bisa
menyelesaikan masalah.
Rendra dan
Virgin sudah membuktikannya itu. Rendra percaya bahwa Virgin bisa menyelesaikan
masalah itu hanya dengan surat yang ditulis oleh Rendra. Bagaimana dengan kita?
Apakah kita bisa mempercayai sahabat dan keluarga kita untuk bisa menyelesaikan
masalah? Atau malah sebaliknya, kita tidak mempercayai keluarga atau sahabat
kita untuk membantu menyelesaikan masalah? Dan mau melakukannya sendiri tanpa
bantuan orang lain. Jika seperti itu, cepat atau lambat Anda akan susah dan
menyesal yang tidak ada henti-hentinya. Berarti benarlah pernyataan yang aku
dengar selama ini bahwa manusia tidak bisa hidup sendiri.
Akhirnya,
apa yang dikatakan Rendra itu betul. Bahwa Virgin bisa wisuda dan mendapatkan
gelar sebagai mahasiswa terbaik urutan pertama dari 2.500 mahasiswa yang
diwisudakan tahun itu. Dan ia pun memilih untuk melanjutkan pendidikannya di
Jogja untuk menemui Rendra di sana. Dan Citra yang dulunya adalah pacar Rendra,
juga lulus dan melanjutkan pendidikannya di Jogja untuk menemui Rendra agar
bisa kembali melanjutkan hubungan mereka di sana. Serta Shandy dan
teman-temannya juga berhasil meraih gelar sarjananya dan mereka pun sudah
merubah sikapnya dan mereka berlibur ke Jogja hanya untuk meminta maaf kepada
Rendra.
Kebanyakan
orang sulit untuk mendefinisikan arti kata kesuksesan. Jika diberikan
pertanyaan tentang kegagalan, maka orang akan berkata bahwa kegagalan adalah
suatu keberhasilan yang tertunda. Akan tetapi, setelah saya pelajari lewat
kisah hidup Virgin bahwa kesuksesan adalah tahap akhir dari sebuah kegagalan.
Setujukah anda?
Belajar dari
Citra bahwa mencintai seseorang tidak memandang seberapa jauh anda tinggal.
Tetapi mencintai seseorang adalah seberapa jauh anda mengejar cinta yang sudah
dibuat pada mulanya.
Dan belajar
dari Shandy dan teman-temannya bahwa sebuah pengampunan lebih berharganya daripada
sebuah permintaan maaf. Pernahkah kita berpikir bahwa pada saat kita meminta
maaf sudah merasa lega? Menurutku, alangkah lebih leganya lagi jika seseorang
tersebut memberikan kita pengampunan. Maka hidup ini bagaikan seekor burung
rajawali yang melintas tinggi di langit
Dengan
demikian, jika kita ingin tahu bagaimana rasanya kebersamaan, maka belajarlah
untuk keluar dari sebuah masalah. Jangan pernah menyerah. Jangan juga
menyelesaikan masalah seorang diri. Ceritakanlah masalah kita kepada
orang-orang yang kita percayai. Seperti, keluarga atau sahabat kita. Maka dari
situ, kita akan tahu betapa pentingnya mempunyai kelurga dan juga sahabat. Dan
selalu ingat, bahwa kebersamaan tidak selalu gampang seperti kita membalikkan
telapak tangan kalau kita menyerah dalam menyelesaikan masalah. Berdoalah
kepada Tuhan dan bergandengan tangan untuk menghancurkan masalah itu
bersama-sama. Seperti yang tertulis di Ayub 34 : 4 “Biarlah kita memutuskan bagi kita sendiri apa yang adil, menentukan
bersama-sama apa yang baik.” Berjuanglah untuk menguasai masalah, sebelum
masalah yang akan kalian.
The Quotes
Seringkali
kita mengeluh bahwa masalah selalu saja menghantui dalam kehidupan. Dan
terkadang, manusia akan mengatasi masalah seorang diri. Dan hasil akhirnya,
mereka yang sendiri itu menyesal dan menyerah dalam menghadapi masalah.
Mengapa?
Karena
mereka tidak tahu arti dari kata kebersamaan. Dia tidak mempercayai dan tidak
mau menceritakan masalahnya kepada keluarga atau bahkan sahabatnya.
Lalu, apa
gunanya keluarga atau sahabat?
Bukankah
mereka akan selalu ada bagi kita, jika kita tertimpa masalah?
Cerpen ini
akan menjadi inspirasi bagi kita, ketika kita menghadapi sebuah masalah. Semoga
bermanfaat!
Salam
Penulis
Komentar